top of page
Search
  • Writer's pictureFaris Rahman

Parallel Play Sebagai Kunci Membuka Pasar Baru



Perkembangan pasar dan kemampuan manusia untuk beradaptasi yang semakin cepat membuat banyak perusahaan harus memikirkan cara-cara yang tidak biasa untuk mampu bertahan di tengah gempuran pemain-pemain baru. Sebelumnya, cara-cara konvensional masih dapat menjawab persoalan ini terutama bagi perusahaan yang sudah kokoh mengakar di industry dan sudah lama malang melintang. Namun, kemampuan manusia untuk berinovasi mengalami evolusi pula sehingga mau tidak mau perusahaan yang tadinya nyaman dengan limpahan konsumen-konsumen yang setia menggunakan produk dan jasa mereka mulai terganggu dengan inovasi-inovasi baru yang dilancarkan oleh pemain asing.


Di tengah gempuran ini, perusahaan harus memutar otak untuk merumuskan formulasi yang tepat dalam berinovasi di pasar baru yang tidak pernah mereka jamah sama sekali. Sebab, rangka pikir seperti Porter’s yang memang diperuntukkan untuk pasar lama sudah tidak dapat lagi menjawab variable-variabel tambahan yang ada pada pasar baru, seperti yang diakuinya sendiri Ketika ia berkata, “para manager menghadapi ketidakpastian tingkat tinggi mengenai mana kebutuhan consumer, produk, dan jasa yang terbukti paling disukai, dan bagaimana menggabungkan aktivitas dan teknologi untuk menyalurkannya pada konsumen.” Dari perkataannya ini dapat dibaca bahwa perubahan strategi yang harus dijalani oleh perusahaan dikarenakan ketidak pastian pasar saat ini sangat tinggi. Selain itu, focus pasar yang berpindah dari yang sebelumnya mengutamakan produk dan jasa menjadi mengutamakan konsumen, dengan arti produk dan jasa disesuaikan berdasarkan kebutuhan dan kemauan konsumen. Selanjutnya, ada kebutuhan untuk melakukan harmonisasi antara aktivitas kerja dengan bantuan teknologi untuk mengantarkan produk atau jasa ke konsumen dengan cara yang paling efektif. Mendamaikan ketiga variable inilah yang mengakibatkan munculnya kebutuhan untuk membentuk strategi-strategi baru yang mengantarkan perusahaan menuju efektivitas.


Artikel yang ditulis oleh Rory McDonald dan Kaithleen Eisenhardt di bawah ini berisikan hasil wawancaranya terhadap ratusan eksekutif pada perusahaan-perusahaan tentang cara mereka untuk beradaptasi terutama Ketika hendak memasuki pasar baru. Yang menarik, dari hasil penelitiannya yang dalam tersebut, penulis memperkenalkan istilah “parallel play” sebagai metode perusahaan dalam menghadapi pasar baru, dengan mengambil inspirasi dari pengamatan atas kelakuan anak-anak TK Ketika bermain Bersama teman-temannya. Kalau boleh saya ringkas, parallel play terdiri dari empat bagian yang saya buat “jembatan keledai” dengan istilah PEPET, yaitu Pinjam, Eksperimen, Pelan, dan Tunggu. Penjabarannya dapat dibaca pada artikel yang saya tautkan di bawah ini. Penelitian ini menjadi menarik karena ia menggabungkan bidang ilmu manajemen dengan psikologi, yang belakangan ini sangat popular untuk menjawab sejumlah tantangan baik itu dalam permasalahan seputar manajemen, ekonomi, dan bahkan pemerintahan dan studi kebijakan public. Nampaknya, perilaku manusia semakin menarik dan dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan yang belum pernah ada sebelumnya.


Artikel selengkapnya dapat dibaca pada link di bawah ini.


7 views0 comments

Recent Posts

See All

Comentarios


bottom of page